Puisi : Cinta dan Pejuang Mimpi
Cinta dan Pejuang Mimpi
oleh Kirana Ardhana
Serangkaian ingatan berputar dibenakku.
Kala itu, aku ingat bagaimana kamu mendekapku.
Dekapan penuh dama dengan rasa tak rela melepaskanku pergi.
Tetesan air mata mengalir dari pelupuk matamu.
Sembari tersenyum, melambaikan tangan pertanda selamat tinggal.
Rasa gundah di dalam kalbu,
meraung rasa renjana yang membendung.
Sudah berapa lama aku tinggal?
Ribuan jamanikaa menjadi matrik kita berdua.
Kamu merelakanku pergi,
guna meraih lintang yang sudah lama ku impikan.
Aksa di sana kamu merindu,
begitu pun aku.
Namun, Paramitha cerita
adalah di mana adorasi yang menjadi alur utama.
Tunggulah aku di sana dayitaku.
Dengan rasa renjana kita, lalu mengukir kisah harsa setelahnya.
Dalam buhul suci di hadapan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar